RSS
Facebook
Twitter

Nafsu Mbak Putri



Saat ini aku baru kelas 3 SMA namaku Irfan, dan belum pernah sekalipun melakukan ha seperti cerita sex apalagi cerita selingkuh. Tapi akhirnya aku dapat melakukan hal itu sebelum aku lulus dari SMA, selama ini memang banyak teman-temanku yang bercerita tentang cerita dewasa seperti cerita selingkuh. Tapi aku pikir mungkin kalau sudah kuliah baru aku merasakan cerita seks itu.

Tapi akhirnya ketika aku kedatangan beberapa saudara darikeluarga Papa datang, dan menginap di rumahku. Saat itu aku mengenal Mbak Putri, istri dari sepupuku, Ilham ponakan dari papa. Sebenarnya Mbak Putri  masih muda paling tidak dia masih berumur 22 tahun. Dan wajahnya yang begitu manis membuat aku mencuri pandang padanya, untuk ukuran gadis kampung Mbak Putri punya nilai lebih.

Dia begitu menarik dan sangat lembut cara bicaranya, pernah suatu hari dia menumpang motorku pergi kepasar dekat rumahku. Karena Bu de temannya menginap di rumahku juga pergi ke sana, dan Mbak Putri ketinggalan karena masih membantu mamaku bersih-bersih. Karena ada 4 orang yang menginap di rumah, jadinya rumahku ramai dengan di tambah 4 orang perempuan saudara papa itu.

Tiap hari di sekolah aku selalu nongkrong bersama teman-temanku. Dan biasanya kami sering membahas tentang cerita selingkuh ataupun cerita seks, bahkan terkadang mereka menonton video dewasa, dan akupun tidak ketinggalan. Sampai-sampai terbawa pada lamunanku dan sering juga aku menghayal ingin melakukan itu bersama cewek cantik, seperti Mbak Putri contohnya.

Hingga pada suatu ketika Papa mengajak saudara dari kampungnya itu pergi jalan-jalan berkeliling kota. Dan pantai menjadi tempat yang ingin mereka tuju. Tapi aku mendengar kalau Mbak Putri tidak ikut karena sakit kepala katanya. Setelah semua berangkat akupun pergi dengan motorku, tapi tidak berapa lama aku kembali pulang kerumah karena ingin menghabiskan waktu dengan mbak Putri.

Saat itu mbak Putri sedang berada di dapur ketika aku masuk ke dapur, dia tersenyum padaku dan menawarkan mau bikinin teh. Akupun menganngguk dan aku pergi ke ruang tengah dan menonton TV di sana, mbak Putri datang dan duduk bersamaku sambil menonton juga. Tapi tidak lama aku pun mencoba memegang tangannya yang berada tidak jauh dari tempatku.

Melihat mbak Putri tidak memberontak, semakin aku berani akupun merangkulnya. Tiba-tiba mbak Putri mendekat dan langsung menciumku, aku tidak perlu lama untuk menyadari hal itu, saat itu juga aku balas ciuman mbak Putri, dia menarik tubuhnya dan berkata ” Mbak tahu..kalau kamu sering curi pandang ke mbak..” Katanya habis itu kembali melanjutkan ciumannya.

Dia mendorongku pada sofa itu, karena terlalu keras akhirnya aku terjatuh ke lantai. Kamipun tertawa dan mbak Putri m,encoba menarik tanganku, akhirnya aku menriknya hingga dia menindih tubuhku. Kamipun saling tatap dan kembali aku menciumnya dengan lembut, Mbak Putri menatapku dengan penuh nafsu. bahkan kini dia membuka bajunya sambil terus menatapku.

Aku begitu terpikat oleh lekuk tubuh mbak Putri, yang tidak kurang seksinya dengan teman cewekku. ” Ir..fan…buka bajunya dong sayang..” Akupun membuka bajuku tapi masih dalam posisi di bawah tubuh mbak Putri yang sudah telanjang bulat. Melihatku sudah telanjang mbak Putri langsung menggerayangi tubuhku, mulai dari atas dia cium wajahku.

Hingga akhirnya dia menurun dan sampai pada perutku, saat itu juga dia memainkan perutku dengan menjilatnya. Semakin berani dia turun dan ketika melihat kontolku dia tersenyum ” Punyamu lumayan besar Irfan….” dan dia mengulum kontolku kedalam mulutnya “Oouugghh..mbak….enak…mbak…ooouuuggghh….” kataku ketika dia kulum dan menghisap kontolku.

Serasa kontolku seperti di sedot dan merupakan hal yang begitu nikmat kurasa, apalagi ketika tangan mbak Putri mengocok kontol itu dengan keras tekanannya. Kembali aku memejamkan mata saking nikmatnya kocokan tangan mbak Putri “Oouugghh…oouugghh…ooouuggghhh….masuk..kan…ya..mbak…ke..dalam..memeknya….” Kataku sambil melet-melet bibirku.

Mbak Putri tidak menjawab. Tapi langsung bangun dan kembali menindih tubuhku dari atas, dengan gerakan turun naik dia goyang tubuhku, dan tanpa hambatan sama sekali ketika aku masukkan kontolku pada lubang memeknya. “AAgghh…aaagghh…aaagghh…aagghhh…” Begitu desahan mbak Putri di atas tubuhku, yang bergerak turun naik bagai menunggangi seekor kuda.

Bukan hanya bergerak ke atas dan ke bawah tapi juga dia putar pantatnya, hingga akhirnya aku tidak tahan dan ingin segera menugganginya juga. Aku balik tubuh mbak Putri yang berada di bawahku, kini dia menjadi di atasku  ” Ooouuwww…ooouuuww…ooouuuww…ooouwww..aaagghh..”  Mbak Putri semakin keras mendesah sambil terus mengimbangi goyanganku.

Dengan semakin cepat aku goyang tubuh mbak Putri, diapun memegang punggungku bahkan tangannya mulai memeluk erat seperti ingin menahan sesuatu yang ingin dia nikmati terus.  Tubuhku sudah bercucuran keringat ” Oouugghh….oouugghh..nik…mat…mbak..oouugghhh…aaaggggghhh…” Semakin cepat pula aku bergerak dan menghujamkan kontolku.

Setelah agak lama akhirnya akupun mengejang dan tidak berapa lama kemudian aku mengeluarkan lendir yang begitu kental. Dan aku muncratkan pada perut mbak Putri, karena aku masih sadar untuk tidak melakukan hal ceroboh, seperti mengeluarkan spermaku pada memek mbak Putri. Dia memeluk tubuhku sambil menciumi pundak dan wajahku juga sedangkan tangannya tidak melepas pelukannya.

Aku membelai rambutnya yang menutupi wajahnya ” Maafkan irfan ya mbak….” Belum sempat aku meneruskan kata-kataku, mbak Putri memeluk erat tubuhku dan berkata ” Mbak yang bilang makasih sama kamu irfan..karena kamu berikan kepuasan pada Mbak..” Kamipun berpelukan dan mandi bersama sebelum papa dan rombongannya juga datang. Entah kapan lagi aku akan mengukir cerita selingkuh dengan mbak Putri.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar