Hal ini bukan kali pertama aku melakukannya karena aku sudah sering melakukan hal layaknya dalam cerita sex bersama dengan pacarku dan juga beberapa gadis penghibur di tempat hiburan malam, namaku Leo dan aku masih duduk sebagai pelajar di salah satu sekolah populer di kota metropolitan ini. Setiap berangkat sekolah aku juga mengendarai mobil sport dari orang tuaku.
Hingga menjadikan aku cowok paling keren di sekolah tersebut, karena hal itu aku mempunyai sifat yang begitu sombong. Aku tidak sembarangan menjalin hubungan pertemanan dengan semua murid disana, apalagi kalau berhubungan dengan seorang cewek. Aku mencari cewk yang cukup modis dan juga berwajah cantik dan beberapa kali juga aku berganti pasangan di sekolah.
Setiap berhubungan dengan gadis tersebut aku selalu melakukan adegan layaknya dalam cerita sex. Namun hingga saat inipun aku belum pernah merasakan benar-benar cinta pada gadis yang sudah aku ajak kencan itu, hingga akhirnya aku terpaut pada gadis yang jauh dari levelku sebelumnya. Aku tertarik pada salah satu murid baru yang masuk dalam kelasku dan di merupakan pindahan dari kampung.
Melisa namanya dia merupakan gadis yang berpenampilan sederhana namun meiliki otak yang cukup cemerlang. Meskipun dia anak baru tapi di kalangan para pengajar dia di jadikan panutan buat murid lainnya, sebenarnya aku sudah tertarik dari awal pertama klinya aku bertemu namun aku menyembunyikan hal itu dari teman-temanku yang lain karena aku masih malu untuk mengakui.
Kalau aku cowok keren yang di kenal sebagai playboy, harus tertarik pada seorang cewek kampung. Hingga pada suatu ketika aku melihat Melisa jalan sendirian sewaktu pulang sekolah aku yang melihatnya dan aku lihat di sekelilingku tidak ada temanku maka aku menghampirinya dengan mobilku dengan sopan aku menawarkan dia masuk dalam mobilku awalnya Melisa tidak mau tapi karena aku memaksa akhirnya diapun masuk dalam mobilku.
Di dalam mobil aku mengajaknya mengobrol dan diapun menjawab meskipun hanya sekenanya, akhirnya sejak saat itu aku sering mengajak ngobrol Melisa meskipun hanya lewat hp, dan aku semakin dekat tapi tidak dapat aku pungkiri juga kalau aku suka sekali melihat dia dan juga ketika aku mengajaknya mengobrol meskipun hal itu masih aku lakukan secara sembunyi.
Hilang kebiasaanku untuk mengajaknya mesum melakukan adegan seperti dalam cerita sex, yang ada aku hanya ingin melihatnya tersenyum itu saja sudah cukup. Karena ternyata Melisa anak yang cukup supel juga bahkan aku sempat mengenal keluarganya, dan dia memiliki keluarga yang memang mencintainya dan juga sayang padanya, diapun begitu dekat dengan keluarganya.
Ada perasaan damai ketika aku berkumpul dengan keluarga Melisa yang terlihat sederahana tapi begitu akrab dan dekatnya. Hingga akhirnya akupun mengutarakan cintaku pada Melisa tanpa harus merasakan malu lagi pada teman-teman sekolahku, banyak mata yang memandang aneh padaku yakni setiap mantan pacarku mereka menatap Melisa dengan tatapan tajam.
Rupanya Melisa mengerti kalau aku dahulu seorang playboy. Hingga akhirnya aku bertemu dengannya dan hilang sudah perasaanku untuk menganggap remeh cewek. Sampai pada suatu hari aku sedang berpapasan dengan Citra mantan pacarku di lorong sekolah yang sepi itu tanpa bisa aku hindari Citra mencium bibirku aku hendak menghindarinya namun dia sudah menangkap bibirku dengan bibirnya.
Akupun terkejut ketika melihat Melisa ada di seberang tempat itu sedang menatapku. Aku lihat dia dan diapun tersenyum padaku lalu menghindar dari tatapanku, akupun mengejar Melisa ” Mel…tunngu aku mau ngomong… ” Dia berhenti dan berkata ” Nggak pa-apa kok kamu lanjutin aja… ” Akupun memegang tanganya dan kembali berkata ” Tapi ini tidak seperti yang kamu lihat… ” Aku berusaha menjelaskan pada Melisa.
Diapun mengerti namun sebelumnya dia mengajakku untuk pulang bareng. Dan akupun menyetujuinya sepulang sekolah aku berasama Melisa dan mengantar dia dengan mobilku, biasanya dia langsung turun tanpa mengajakku masuk tapi kali ini dia mengajakku masuk ke dalam rumahnya. Setelah sampai di dalam rumahnya Melisa mengajakku masuk kedalam kamarnya.
Akupun mengikuti kemauannya hingga sampai di dalam kamarnya Melisa langsung memelukku sambil mencium bibirku. Aku tahu dia tidak berpengalaman di dalam melakukan adegan sex karena dari cara dia menciumku saja terlihat kalau dia kaku. Akhirnya akupun yang beragresif apalagi aku lihat memang tidak ada orang sama sekli di rumahnya waktu itu.
Dengan mencium bibirnya akupun memegang lembut teteknya kemudian aku remas dengan gemasnya. Melisa menggelinjang bagai cacing kepanasan rupanya dia baru pertama kali disentuh area sensitifnya ” Ooouuuggghhhh…. Leo… aaaagghh… aaaaagggggghhhh… aaagghh… ” Akupun berani melakukan hal yang lebih lagi aku lumat bibir Melisa yang ternganga sendiri.
Kemudian aku mainkan lidahku dalam mulutnya, sampai akhirnya aku merasa kontolku menegang juga, aku tarik tangan Melisa untuk memegang kontolku. Tangannya memang berada di kontolku namun hanya diam saja, dan aku mengulum bibir Melisa yang begitu seksinya hingga akhirnya aku tidak tahan juga aku dorong tubuh Melisa dan aku rebahkan pada tempat tidurnya.
Akupun menggaulinya seperti dalam adegan cerita sex, aku singkap sedikit rok yang di pakai oleh Melisa dan akupun membuka celanaku hingga melorot ke bawah semua. nampak kontolku menyeruak dari dalam celana dalamku dan aku acungkan pada memek Melisa karena tidak dapat masuk juga meskipun aku sudah berulang kali melakukannya akhirnya akupun memaksa memasukkan kontolku dengan keras.
Saat itu juga aku mendengar Melisa menjerit lalu menangis, sedangkan aku sudah dapat menerobos masuk kedalam kemaluannya tanpa memperhatikan Melisa akupun menggoyangnya. Melisa terdengar merintih namun dia dekap tubuhku, sehingga aku tidak melihat kalau dari dalam memeknya keluar darah segar hingga menetes pada sprei tempat tidurnya.
Gerakanku perlahan semakin kuat dan keras sampai-sampai Melisa akhirnya mengerang ” Ooouuugghh… terus.. Leo… aaaaggghhh…. uuuugggggghhhh…. uuuugggggghhh… ” Karena takut sampai ketahuan akhirnya aku semakin cepat bergerak dan kembali ” Ooouuggghh… aaaaagghhh… aaaagghh… aku ke.. luar … sayang… ” Dan tumpah sudah larva hangatku dalam memek Melisa dan saat itu juga aku lihat darah segar yang keluar dari dalam memeknya, dan aku yakin kalau itu merupakan darah perawan.