RSS
Facebook
Twitter

(Mahmud) Mamah Muda


aku seorang anak dari seorang pria yang menganut poligami. Papaku mempunyai 3 orang istri dan aku anak tunggal dari istri pertamanya. Kami hidup terpisah karena Papaku termasuk orang yang mampu untuk itu Mamaku di Jakarta dan istri keduanya di Jakarta juga namun di daerah lain sedang istri ketiganya di bandung, yang aku dengar kalau istri ketiga Papaku masih muda banget karena waktu di nikahin Papaku dia baru berumur 18 tahun. Dan dari kedua istrinya itu Papaku tidak mempunyai lagi seorang anak.

Dan dari semua istri Papaku semua menghormati Mama karena tidak jarang mereka saling telpon bahkan terkadang kalau Papa pergi kedaerah istrinya Mama selalu di bawa dan dipertemukan dengan istrinya, dan merekapun saling bercanda tak habis kupikir bagaimana cerita sex mereka. Sekarang aku sudah lulus kuliah dan bisnis Papa sebagian sudah aku yang menghandlenya. Dan aku menjlaninya dengan bekerja sebaik mungkin karena aku idak mau mengecewakan Papa. Karena aku begitu menghormatinya.

Namun ada sesuatu yang membuatku akhirnya menghianati kepercayaan Papaku walau awalnya aku tidak bermaksud begitu, Waktu itu aku sedang menjalani perjalanan ke kota Bandung karena masih 3 hari lagi aku sama Papa di suruh menemui istrinya disana agar aku dapat beristirahat di rumah istri Papaku namun aku menolaknya karena aku pikir akan lebih nyaman bila di hotel
“Tapi Papa sudah bilang kalau kamu akan kesana ..jadi mampirlah barang sebentar”
“Ya..Pa..Tapi aku nggak janji ya…”
“ya terserah kamu….”
Akupun mengobrol banyak sama Papa, Hingga larut malam sebenarnya aku mempunyai apartemen sendiri tapi kali ini aku berada di rumah Mama dan Papa karena sekalian pamit besok mau keluar kota.

Pagi-pagi sekali aku berangkat ke Bandung sesampainya di sana aku seharian langsung meeting setelah selesai aku kecapean dan langsung menuju rumah istri Papa yang di Bandung karena ternyata alamatnya dekat dengan tempat meetingku. Aku masuk ke rumah itu dan hanya pembantu yang menemuiku katanya Nyonya rumah ini lagi keluar tapi dia titip salam kalau aku memang sudah di tunggu dari tadi dan kamar untukku memng sudah ada
“Silahkan masuk tuan…ini kamar tuan…..”
“Ya terima kasih mbok..”
“Ya sekalian saya mau pamit pulang”
“lho kok pulang Mbok..?”
“Ya ..jam kerja saya memang begitu tuan tiap hari saya pulang besok pagi saya balik lagi”
“Oh begitu…”
Setelah itu aku di tinggal sendiri sama si mbok yang katanya biasanya pulang jam 6 sore tapi ungguin saya dia pulang jam 7:30 malam.

Akupun mandi dan beristirahat di ruang tengah, aku melihat sekeliling rumah ini dari semua rumah istri Papa dan Rumah lain seperti Villa dan lainnya hanya ini rumah sederhana yang di miliki istri Papa, kemudia aku ingat kalau kata Papa Istri mudanya itu dari kampung dan dia nggak suka kemewahan orangnya penurut dan baik. Ak jadi penasaran sama orangnya tapi jam sudah menunjukkan 9 malam namun dia belum datang juga aku membaca cerita sex, akhirnya aku tertidur di ruang tamu aku baru bangun setelah ada orang yang membangunkanku
“Mas bangun ….pindah saja..” Aku mendengar suaranya namun entah kenapa aku ingin mendengarnya lagi suaranya begitu lembut
“Mas..bangun mas…” Akupun terbangun meskipun malas juga dan ketika aku melihat seorang yang membangunkanku aku terpana aku menatap wajahnya ayu tenan dan matanya serasa teduh, ini pasti ponaan dari istri Papaku, ketika aku melihatnya dia menunduk malu. Namun aku tidak banyak nanya langsung saja aku pergi ke dalam kamar tidur.

Besoknya aku terbangun seperti biasa aku langsung keluar kamar untuk menghirup udara pagi setelah cui muka akhirnya akupun keluar, ketika tiba di ruang tengah aku melihat si mbok lagi bersih-bersih dia menunduk dan aku tersenyum padanya waktu aku sedang menggerakkan badan tiba-tiba aku melihat gadis yang tadi malam membangunkan aku sedang nyiram tanaman di depan, dia memakai selang sambil nyiram sesekali dia menyeka keringat di keningnya aku begitu menikmati setiap geriknya. Sampai akhirnya aku endengar si mbok memanggilku
“Den…sarapannya sudah siap..”
“Ya Mbok…”
Akupun menuju ruang makan di sana aku makan sendirian, aku pikir istri Papa tidak mau bertemu denganku karena dia belum keluar juga sampai akhirnya.

Ketika aku sedang makan masuk cewek tadi dan berkata
“Maaf..sarapannya cuma itu Mas….”
“Ya..nggak pa-pa…”
Siapa cewek ini ya kenapa dia bekerja di rumah ini tapi tadi malam dia yang membangunkan aku mungkin dia saudara atau ponaan dari istriPapa batinku kembali. Tiba-tiba Mbok datang dan bilang
“Nyonya..anda sarapan sekarang juga..”
“Nggak mbok..” Jawab wanita itu saking terkejutnya aku sampai tersedak diapun mengambilkan air untukku
“Hati-hati Mas makannya..nggak enak ya..”
Aku hanya menggeleng dan pergi kedalam kamar, aku masih belum percaya cewek cantik dan ayu itu adalah istri Papaku atau Mama mudaku,bagaimana bisa dia mau sama Papa mungkin Papa sudah memancingnya dengan kekayaannya, tapi kalau dilihat dari wajahnya dia polos dan ingat lagi cerita Papa kalau istrinya yang di bandung memang baik dan pemalu.

Setelah agak siangan aku bersiap pergi ke tempat meeting namun aku kurang begitu konsen disana
“Jam berapa rapat kelar pak?” Tanyaku pada salah satu rekan bisnisku
“Paling tidak 3 jam lagi Pak..” Akupun melihat jamku dan sekarang sudah jam 5 sore, akupun mencari cara untuk segera pulang hingga satu jam kemudian aku baru bisa pulang, dengan cepat aku kemudikan mobil menuju rumah Mama mudaku. Ketika didalam mobil kembali aku penasara bagaimana tentang cerita sex mereka. aku tersenyum sambil mengemudikan mobil.

Sesampainya di rumah aku masukkan mobil langsung kedalam garasi dan akupun masuk namun ketika aku sampai di ruang tengah  aku melihat gadis itu maksudku Mama mudaku
“sudah pulang Aditya..’
“Ya..”Kataku masih canggung mau manggil dia apa
“Saya sudah siapin makan malam nanti kalau sudah capeknya langsung makan ya..”
“Ya…” akupun masuk kamar dan betapa malunya kenapa aku canggung di depannya namun setelah aku mandi akupun keluar setelah itu aku langsung makan dan kali ini dia menemaaniku, aku jadi kasihan padanya
“Jadi dari tadi kamu belum makan juga…”
“Iya….tapi nggak pa-pa kok aku memang nungguin kamu”
Kamipun makan bersama namun tetap saja sepi karena aku masih malu diapun begitu.

Setelah selesai makan aku pamit padanya untuk masuk kedalam
“Saya kedalam dulu ada yang mau saya kerjakan..”
“Iya silahkan…” Katanya lembut banget
Akupun pergi ke kamarku dan aku tidak mengerjakan apa-apa kecuali membaca cerita sex, sampai ahirnya datang Istri Papa membawakan aku teh hangat
“Ini saya bawakan teh hangat..”
Aku tidak menjawabnya namun aku menatapnya dan sebagai laki-laki yang sudah sering mengukir cerita sex dengan wanita di kota aku menatap istri Papaku dengan penuh nafsu, apalagi saat aku melihat bibirnya dia berjalan di dekatku dan aku dapat mencium aroma tubuhnya, saat dia hendak pergi aku tarik tangannya dan akupun mendekapnya dalam pangkuanku dia meronta
“Jangan Adit…ingat aku ibumu..dit..”
“Kenapa kamu mau sama Papaku…”
Dia tidak bisa menjawab akupun langsung mencumbunya ketika dia terus meronta aku gendong dia dan aku rebahkan pada kasur setelah itu aku menciuminya perlahan diapun kini sedikit meronta aku pegang tangannya tapi aku tetap melumat bibirnya kini dia mendesah
“Adit..jan..gan…”
Namun aku tak mengindahkan kata-katanya aku lumat bibirnya sambil membuka bajunya karena dia tidak mau akhirnya akupun menyobeknya diapun terdiam aku yang sudah di penuhi nafsu langsung menghujamkan kontolku padanya namun sebelumnya aku ingin menjilat memeknya namun dia berkata
“Jangan Dit JIjik..”Dan diapun mengapitnya dengan kedua pahanya, akhirnya kontol menerobos juga masuk lubang memeknya dia mengerang akupun menggoyang nya kini dia memeluk tubuhku dengan erat bahkan aku sampai menekan badanya karena dia sendiri yang menarikku, dan ketika aku mencapai klimaks aku tahu diapun begitu dan kamipun lunglai aku begitu puas begitupun Mama mudaku tapi dia menelungkupkan wajahnya pada dadaku.

Aku mendengarnya menangis tidak tega juga akupun mendekapnya dan aku pegang dagunya aku angkat untuk melihat mataku
“Kamu tahu aku akan tanggung jawab,,,”
“Tang…gung…ja..wab..gi..mana..itu..sama..saja nyakitin Papamu..sudah aku maafin kamu tapi jangan lakukan ini lagi. Kamipun tertidur di tempat tidur ini semalaman, besoknya aku masih mendekapnya di lenganku kini bangun dan ketika melihatku dia menunduk lagi, akupun menggendong tubuhnya ke kamar mandi diapun diam dan ketika kami mandi bersama dia mau melaukannya lagi dan sejak saat itu aku sering main ke Bandung tanpa sepengetahuan Papa.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar