Bisakah kamu menebak?
Untuk wanita yang tangannya, bibir, perut atau bagian tubuh lainnya ditumbuhi bulu, baik yang warnanya halus maupun lebih pekat, apakah memerlukan pemeliharaan yang konstan atau khusus?
Nah, ternyata tidak perlu, karena ada sebuah fakta menarik dibalik itu!
Ya, wanita berbulu mungkin harus mencukur, wax dan mencabutinya lebih sering ketimbang saudara-saudaranya yang berambut pirang.
Tetapi penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki lebih banyak bulu di sejumlah bagian tubuhnya, ternyata menjalani kehidupan seks yang lebih baik ketimbang rekan-rekan mereka yang kurang berbulu.
Rupanya, tubuh kita memiliki dua jenis rambut: vellus dan terminal. The vellus rambut halus, bagus-bagus saja, non-berpigmen dan tidak responsif terhadap hormon.
Sedang rambut terminal, di sisi lain, umumnya panjang, kasar dan gelap. Hal ini juga bisa berubah berdasarkan hormon dalam tubuh kita.
Jadi, apakah wanita yang tumbuh kumis saat pasca-menopause disebut kurang beruntung?
Tapi yang itu adalah rambut terminal yang berkaitan pada hormon. Bagaimana hal ini berhubungan dengan seks, Anda pasti masih bertanya-tanya bukan?
Berikut adalah cara Times of India menggambarkan hubungannya:
"Karena wanita hirsutisme (berambut terminal) memiliki kadar testosteron, baik klitoris dan G-spot diperkirakan menanggapi hormon pertumbuhan rambut itu (semakin banyak rambut dan hormon, maka makin berpeluang orgasme saat bercinta). Wanita yang mampu orgasme saat berhubungan seks penetratif, memiliki area jaringan tebal di daerah antara vagina dan uretra, berarti itu sekarang mudah untuk medis membedakan antara yang ‘beruntung’ soal The Big O dan 'tidak'. "
Banyak wanita tidak mengalami orgasme dari hubungan seksual saja, maka kebanyakan gel, tembakan dan tips untuk mencoba dan mewujudkannya. Tentu saja, peningkatan tingkat testosteron bukan satu-satunya faktor; kondisi menyakitkan seperti vulvodynia membuat seks, apalagi orgasme, hampir tidak mungkin bagi beberapa wanita.
So bagaimana dengan pasangan kamu ? apakah seperti itu ?